Gangguan Sel Darah Merah

Wiki Article

Gangguan Sel Darah Merah


FUXkzC8CtQxMClxmSQ5WITl72eJkfbmt4t8yenImKBVvK0kTmF0xjctABnaLJIm9.jpg


Anemia adalah suatu KEKURANGAN ZAT BESI kondisi klinis di mana jumlah sel darah merah atau kuantitas hemoglobin di dalam darah mengalami penurunan dari batas normal agar kapabilitas mengikat oksigen dari hemoglobin menurun. Kata anemia diambil alih dari kata Yunani yang berarti kekurangan darah karena kekurangan hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin yang tersedia di didalam sel darah merah biasanya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan anemia memicu hipoksia pada organ. Karena seluruh sel manusia tergantung terhadap oksigen untuk bertahan hidup, anemia mampu menyebabkan berbagai tanda-tanda bergantung terhadap tingkat rusaknya yang ditimbulkan. Anemia adalah kelainan darah yang paling umum dan bermacam model anemia diketahui tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Anemia bisa diklasifikasikan didalam beragam langkah misalnya, berdasarkan morfologi sel darah merah, mekanisme etiologi yang mendasari dan spektrum klinis yang bisa dilihat.

Ada tiga kelas utama anemia misalnya, perdarahan yang ditandai bersama kehilangan darah yang berlebihan diikuti oleh hemolisis di mana penghancuran sel darah yang terlalu berlebih berlangsung dan hematopoiesis yang tidak efisien diidentifikasi bersama kekurangan memproses sel darah merah. Ada dua pendekatan utama untuk anemia. Yang pertama adalah pendekatan kinetik yang melibatkan evaluasi dan produksi, penghancuran dan kehilangan sel darah merah. Pendekatan kedua adalah pendekatan morfologi yang melibatkan karakterisasi anemia berdasarkan ukuran sel darah merah. Pendekatan morfologi melibatkan pemanfaatan tes laboratorium yang mudah ada dan tidak mahal untuk mengidentifikasi anemia. Tingkat normal hemoglobin umumnya berlainan terhadap pria dan wanita. laki laki menderita anemia seandainya kandungan hemoglobin total menjadi kurang dari 13,5 gram/100ml tetapi untuk perempuan harus kurang dari 12,0 gram/100ml.

Klasifikasi

Anemia KEKURANGAN ZAT BESI mampu diklasifikasikan menjadi lebih dari satu jenis berikut:

1. Produksi versus kehancuran atau kerugian
Pendekatan kinetik mengimbuhkan klasifikasi anemia yang paling relevan. Pendekatan ini berfokus pada evaluasi beberapa parameter hematologi misalnya, kuantitas retikulosit darah. Ini lantas mengklasifikasikan cacat yang mengenai dengan penurunan memproses sel darah merah dan juga peningkatan penghancuran dan kehilangannya. Tanda-tanda klinis penghancuran sel darah merah perlihatkan hemolisis terhadap apusan darah. Peningkatan kandungan LDH memperlihatkan peningkatan kehilangan sel darah.

2. Ukuran sel darah merah
Pendekatan morfologi mengklasifikasikan anemia berdasarkan ukuran sel darah merah. Ini sanggup dilakukan baik secara otomatis atau dengan menganalisis apusan darah tepi. Ukuran sel darah merah direfleksikan didalam mean corpuscular volume (MCV). Jika ukuran sel tidak cukup dari 80 fl maka anemia dikatakan mikrositik dan kalau 80-100 fl maka anemia dikatakan normositik. Jika ukuran sel lebih berasal dari 100 fl maka anemia diklasifikasikan sebagai makrositik. Pendekatan ini bersama cepat beri tambahan lebih dari satu uraian berkenaan penyebab anemia kalau anemia mikrositik akibat kekurangan zat besi. Apusan darah pinggir sering memberi tambahan gambaran perihal sel darah putih. Gambaran abnormal sel darah putih mengarah ke defek terhadap sumsum tulang.

A. Anemia mikrositik
Anemia mikrositik KEKURANGAN ZAT BESI khususnya merupakan hasil dari kegagalan sintesis atau produksi hemoglobin yang tidak mencukupi dalam darah dan sejumlah etiologi juga bertanggung jawab untuk itu. Anemia defisiensi besi adalah tipe anemia yang paling lazim yang bisa saja timbul gara-gara sejumlah faktor. Dalam situasi klinis layaknya ini, sel darah merah nampak hipokromik dan mikrositik andaikata dilihat di bawah mikroskop. Anemia defisiensi besi disebabkan karena kurangnya asupan atau penyerapan zat besi didalam tubuh. Besi amat perlu untuk memproses hemoglobin dan kekurangan apa-pun dapat mengakibatkan penurunan penggabungan hemoglobin di dalam sel darah merah. Di Amerika Serikat lebih kurang 20% wanita umur subur menderita anemia defisiensi besi kala cuma 2% pria dari grup umur yang serupa menderita keadaan klinis ini.

Penyebab utama dari wujud anemia pada wanita premenopause adalah kehilangan darah yang berlebihan selama siklus menstruasi. Penelitian udah tunjukkan bahwa kekurangan zat besi tanpa hasil anemia di dalam kinerja yang buruk dan juga IQ rendah pada anak perempuan, walau lebih dari satu faktor sosial ekonomi termasuk bisa ditandai bertanggung jawab untuk itu. Kekurangan zat besi terkadang terhitung menyebabkan retakan abnormal terhadap anggota sudut bibir. Anemia defisiensi besi juga sanggup terjadi akibat perdarahan terhadap lesi saluran cerna. Tes darah tinja, tes darah samar, endoskopi atas dan endoskopi bawah bisa menopang dalam mendeteksi perdarahan saluran cerna. Pada pria dan wanita pascamenopause, perdarahan kemungkinan disebabkan oleh kanker kolorektal. Infestasi parasit parasit yaitu, Amoeba, cacing tambang, Schistosoma dan cacing cambuk adalah penyebab paling umum berasal dari anemia defisiensi besi.

B. Anemia makrositik
Anemia makrositik mampu dibagi ulang menjadi anemia makrositik megaloblastik dan non-megaloblastik. Penyebab utama anemia megaloblastik adalah kegagalan sintesis DNA. Namun, sintesis RNA berlangsung secara normal dan ini memicu pembelahan sel sel progenitor jadi terbatas. Bentuk anemia ini juga mampu ditemukan berkaitan bersama hipersegmentasi neutrofil. Anemia non-megaloblastik paling kerap ditemukan perihal bersama dengan alkoholisme. Kekurangan vitamin B12 adalah ciri paling umum berasal dari style anemia ini dan gejalanya meliputi neuropati perifer dan degenerasi kombinasi subakut berasal dari medula spinalis yang mengakibatkan ada masalah keseimbangan medula spinalis. Fitur lain terdiri dari lidah merah dan halus dan glositis. Pengobatan anemia defisiensi vitamin B12 pertama kali diberikan oleh William Murphy. Dia melewatkan anjing-anjing itu berdarah sampai mereka menjadi anemia dan kemudian memberi mereka berbagai zat untuk menyembuhkan anemia. Dia menyimpulkan bahwa konsumsi hati di dalam jumlah besar membawa dampak tanda-tanda anemia berkurang. George Minot dan George Whipple lantas mengisolasi vitamin B12 dari hati dan ketiga ilmuwan ini berbagi Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran pada th. 1934.

C. normositik
Jenis anemia ini berlangsung kala kandungan hemoglobin secara keseluruhan konsisten meningkat tetapi ukuran sel darah merah tetap normal. Hal ini dapat disebabkan oleh kehilangan darah akut, anemia dikarenakan penyakit kronis, anemia hemolitik dan anemia aplastik.

D. Anemia dimorfik
Ketika dua atau lebih aspek penyebab anemia bekerja secara bersamaan, maka wujud kondisi klinis ini ikut berperan.

e. Anemia tubuh Heinz
Badan Heinz terbentuk di sitoplasma sel darah merah dan kelihatan layaknya titik-titik kecil jika dicermati di bawah mikroskop. Sejumlah segi diyakini bertanggung jawab atas keadaan klinis ini dan sebagian obat termasuk sanggup berperan didalam bentuk anemia ini. Ini sanggup dipicu terhadap kucing dan anjing dengan berikan mereka makan bawang dan seng.

F. Hiperanemia
Ini adalah bentuk anemia yang benar-benar parah yang ditandai dengan penurunan konsentrasi hematokrit kira-kira kurang dari 10%.

G. Anemia refrakter
Bentuk anemia ini gagal untuk merespon pengobatan apapun. Hal ini sekunder berkenaan bersama dengan sindrom myelodysplastic. Anemia defisiensi besi terhitung sanggup di letakkan di bawah kategori ini.

Penyebab

Anemia dapat diklasifikasikan sebagai keadaan klinis bersama problem memproses sel darah merah, peningkatan penghancuran sel darah merah, kehilangan darah dan berlebihan cairan. Sejumlah aspek melakukan tindakan secara seiring untuk memicu anemia. Kehilangan darah adalah gejala anemia yang paling kerap diikuti bersama dengan kekurangan zat besi. Anemia gangguan produksi mampu berlangsung karena masalah proliferasi dan diferensiasi sel punca. Gejala ini sanggup sebabkan aplasia sel darah merah murni diikuti bersama dengan anemia aplastik yang menyerang seluruh model sel darah. Produksi eritropoietin yang tidak mencukupi mengakibatkan gagal ginjal dan anemia masalah endokrin juga mampu muncul. Gangguan proliferasi dan pematangan eritroblas bertanggung jawab atas munculnya anemia pernisiosa yang merupakan wujud anemia megaloblastik yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 yang menyebabkan gangguan penyerapan vitamin B12. Bentuk anemia megaloblastik ini terhitung membawa dampak anemia defisiensi asam folat.

Kadar hematokrit termasuk alami penurunan supaya respon eritropoietin juga berkurang yang sebabkan anemia prematuritas. Biasanya berlangsung pada bayi umur 2-6 minggu. Anemia defisiensi besi juga mengakibatkan defisiensi sintesis heme. Thalassemia membuat defisiensi sintesis globin. Anemia myelophthisic adalah wujud anemia yang benar-benar gawat di mana sumsum tulang digantikan oleh bahan lain seperti granuloma atau tumor ganas. Anemia peningkatan destruksi darah merah umumnya diklasifikasikan sebagai anemia hemolitik dan ditandai dengan penyakit kuning dan peningkatan kandungan lipoprotein densitas rendah. Trauma dan pembedahan termasuk membuat kehilangan darah dan apalagi lesi saluran cerna terhitung memicu kehilangan darah kronis. Kelebihan cairan membawa dampak penurunan konsentrasi hemoglobin dan anemia.

Tanda dan gejala

Anemia pada lebih dari satu individu bisa saja selamanya tersembunyi sebab gejalanya tidak benar-benar kerap muncul. Tanda dan tanda-tanda kemungkinan bergantung terhadap penyebab yang mendasarinya. Individu yang menderita anemia umumnya membuktikan gejala non-spesifik layaknya kelemahan, malaise lazim dan konsentrasi yang buruk. Mereka barangkali juga melaporkan sesak napas waktu beraktivitas. Dalam bentuk yang terlampau parah, tubuh mengkompensasi kekurangan kapasitas pembawa oksigen sel darah dengan menambah curah jantung. Pasien kemungkinan juga mengeluhkan palpitasi, angina, dan klaudikasio intermiten pada tungkai dan tanda-tanda gagal jantung. Gejala menonjol lainnya termasuk penyakit kuning, kelainan bentuk tulang atau borok kaki. Dalam bentuk yang kritis takikardia, denyut nadi, murmur aliran dan hipertrofi ventrikel jantung terhitung dapat terjadi. Gejala gagal jantung terhitung dapat muncul. Pica, tanda-tanda kekurangan zat besi terlihat sesudah mengonsumsi barang-barang non-makanan seperti kertas, lilin, gelas dan es. Anemia gawat termasuk bisa mengakibatkan pergantian tabiat pada anak yang mengakibatkan problem pertumbuhan neurologis. Sindrom kaki gelisah benar-benar lazim berjalan terhadap individu dengan anemia defisiensi besi. Gejala yang kurang sering termasuk pembengkakan kaki, lengan, mulas kronis, muntah, peningkatan keringat dan kehilangan darah di dalam tinja.

Diagnosa

Hitung darah lengkap umumnya digunakan untuk diagnosis anemia. Selain memilih jumlah sel darah merah dan takaran hemoglobin, penghitung otomatis juga mengukur ukuran sel darah merah bersama dengan pakai flow cytometry yang menambahkan uraian yang tahu tentang anemia. Pemeriksaan apusan darah bernoda di bawah mikroskop juga beri tambahan gambaran yang memahami mengenai penyakit ini. Hitung retikulosit dan pendekatan kinetik amat umum digunakan didalam diagnosis. Hitung rektikulosit sesungguhnya adalah ukuran kuantitatif mengolah sumsum tulang dari sel darah merah baru. Jika kalkulasi darah otomatis tidak tersedia maka kuantitas retikulosit mampu dipertimbangkan untuk diagnosis penyakit.

Perawatan

Perawatan khususnya berfokus pada tipe dan penyebab anemia. Anemia defisiensi besi yang timbul karena penyerapan nutrisi kebanyakan jarang berlangsung pada pria dan wanita pascamenopause. Anemia defisiensi besi ringan hingga tengah diobati dengan suplementasi besi oral ferrous sulfate, ferrous fumarat atau ferrous glukonat. Saat mengonsumsi suplemen zat besi, seseorang mungkin mengalami sakit perut dan juga feses yang berwarna gelap. Vitamin C menambah kekuatan tubuh untuk menyerap zat besi sehingga mengonsumsi jus jeruk bersama dengan bersama suplemen zat besi bisa saja terlalu membantu. Suplemen vitamin yang dikonsumsi secara oral atau intramuskular mampu menunjang menggantikan sebagian defisiensi spesifik. Anemia gawat sanggup diobati bersama kemoterapi dan para pakar medis termasuk menganjurkan pemakaian eritropoietin rekombinan untuk merangsang memproduksi sel darah merah. Dalam persoalan yang amat parah, transfusi darah jadi perlu. Anemia bisa saja berbentuk genetik. Gangguan keturunan memperpendek masa hidup sel darah merah dan bersama dengan demikian, mengakibatkan anemia. Gangguan keturunan terhitung mampu mengganggu mengolah hemoglobin dan memicu penyakit ini. Tergantung pada derajat kelainan genetik, anemia mungkin ringan, tengah dan berat.

Report this wiki page